Fahrenheitbot.my.id –
Jakarta, CNBC Indonesia – Terkadang datangnya motivasi sanggup berasal dari orang lain. Orang lain mengungkapkan sesuatu yang tidaklah enak hati sehingga kita tergugah untuk memperbaiki diri. Itulah yang digunakan dialami Ferruccio Lamborghini.
Dia diremehkan orang, lalu balas dendam dengan merancang bisnis sendiri. Bisnis itu kelak sukses mengalahkan bidang usaha orang yang dulu pernah meremehkannya.
Bagaimana kisahnya?
Perlu diketahui, Ferruccio adalah pebisnis selama Italia. Bisnis pertamanya adalah penjualan traktor pada 1946. Baginya traktor bukanlah sesuatu yang asing. Sebagai anak petani yang mana rutin main dalam sawah kemudian mengendarai traktor, beliau telah paham betul persoalan mesin tersebut. Alhasil, beliau mampu menghasilkan traktor terbaik yang dimaksud bisa saja dijual untuk para petani. Dia pun sukses meraup keuntungan melimpah.
Berbekal keuntungan ini ia kemudian melakukan ekspansi bidang usaha dalam sektor pembuatan mesin. Bisnis ini juga membuatnya bergelimang harta. Bahkan, ia sudah ada dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya pada Italia.
Sebagai orang kaya, Ferruccio memiliki hobi mobil mewah. Dia kerap membeli mobil mewah untuk dipakai atau sekedar dipajang di dalam garasi. Namun, pada 1958 Ferruccio merasakan hal tidaklah mengenakkan pada waktu membeli mobil mewah.
Suatu hari, ia membeli Ferrari 250 GTO. Setelah meninggalkan dari dealer, menurut David Jolliffe dalam Lamborghini: Forty Years (2004), mobil itu segera digunakan serta ternyata ada masalah: koplingnya tidak enak juga mesinnya berisik.
Sebagai konsumen, beliau jelas mengadukan hal ini terhadap bosnya yang kebetulan kenal, yakni Enzo Ferrari. Sayangnya, Enzo merespons negatif. Alih-alih memperbaiki keluhan, Enzo malah meremehkan Ferruccio.
Dia mengatakan kesulitan itu tidak berasal dari Ferrari 250 GT, tetapi karena Ferruccio tak becus mengemudi. Terlebih, menurut Enzo, Ferruccio lebih banyak mengendarai traktor melebihi mobil sport. Bahkan, beberapa versi menyebut, beliau menyuruh Ferruccio lebih baik berjalan kaki semata kalau bukan suka dengan mobil buatannya.
Jelas, mendengar perkataan dan juga hinaan seperti itu, Ferruccio geram. Dia pulang ke rumah kemudian memilih memperbaiki sendiri Ferrari 250 GT itu. Hingga akhirnya, hambatan terpecahkan.
Keberhasilan ini kemudian menghasilkan rasa balas dendam dan juga percaya diri muncul. Dia ingin menciptakan pabrik mobil sendiri yang digunakan suatu hari sanggup mengalahkan Ferrari. Dari sini, berdiri Automobili Lamborghini pada 1962.
Upaya balas dendam Ferruccio ini tiada main-main. Meski sudah ada sukses menjadi pebisnis traktor ternama dan juga bergelimang harta, beliau turun gunung di dalam pabrik mobil tersebut.
Dia mengalihkan banyak kekayaannya untuk menghasilkan prototype mobil mewah nan kencang. Dia juga rela mengeluarkan sejumlah uang untuk menyebabkan eks-pekerja Ferrari bekerja dalam Lamborghini. Salah satu yang digunakan direkrut adalah Giotto Bizzarini, salah satu otak di tempat balik keberhasilan Ferrari.
Hingga akhirnya itu semua membuahkan hasil.
Pada 1963, Automobili Lamborghini berhasil menimbulkan mobil sport dengan mesin 350 GT. Mesin ini berhasil memacu mobil hingga 250 km/jam dengan lebih besar nyaman lalu stabil. Tentu saja, pencapaian ini sukses mempecundangi Ferrari 250 GT lalu menyebabkan Lamborghini disukai berbagai orang.
Menariknya lagi, tiap kali Lamborghini merilis mobil baru, seketika dengan segera ludes. Pada titik inilah, Lamborghini dikatakan sukses menyaingi Ferrari kemudian juga setara dengan kompetitor lain, seperti Mercedes Benz, BMW, Audi, Porsche, juga Jaguar.
Sayangnya, masa-masa kejayaan Lamborghini di area era kepemimpinan Ferruccio tak berlangsung lama. Pada 1973, Ferruccio dilanda permasalahan keuangan yang tersebut menimbulkan perusahaannya satu per satu tumbang. Termasuk juga Automobilio Lamborghini yang mana terpaksa dilepas Ferruccio ke pemilik baru.
Meski sudah ada tak dimiliki Ferruccio, Lamborghini masih berpartisipasi memproduksi mobil lalu menduduki papan melawan di dalam lapangan usaha mobil sport sampai sekarang. Kini, mengutip Business Chief, Lamborghini sukses menyalip Ferrari dengan valuasi €20 miliar atau Simbol Rupiah 338 Triliun.
Tentu saja, keberhasilan ini semua terjadi berkat rasa kesal kemudian upaya balas dendam dari seseorang yang mana diremehkan, Ferrucio Lamborghini.
Artikel Selanjutnya Belajar dari Pria Rupiah 150 T, Jadi Kaya lantaran Lakukan Hal ini