Fahrenheitbot.my.id –
Jakarta, CNBC Indonesia – Nasib buruk menimpa pelaku bisnis Brazil, Eike Batista. Dahulu di dalam masa-masa jaya, beliau punya tambang emas juga harta mencapai Rupiah 465 Triliun. Namun, pada tahun 2013 beliau dinyatakan bangkrut.
Lebih parah lagi, otoritas Brazil menyampaikan semua harta yang dimilikinya berasal dari kegiatan tak wajar. Alhasil, ia pun harus menghabiskan sisa hidupnya di dalam penjara. Tentu dengan kondisi miskin.
Bagaimana ceritanya?
Di Brazil, Eike awalnya dianggap sebagai sosok entrepreneur idola masyarakat. Dia yang mana sedang menempuh kuliah di tempat Jerman mulanya berprofesi sebagai sales yang digunakan bekerja menjajakan barang dari pintu ke pintu. Namun, dalam sedang jalan beliau mengambil langkah berani juga nekat, yakni berhenti kuliah juga kerja untuk kegiatan bisnis emas di tempat Brazil.
Kala itu, pada tahun 1980-an, pada Brazil sedang terjadi booming emas serta menciptakan siapapun tergoda untuk kegiatan bisnis ini, termasuk juga Eike. Dalam laporan BBC, Eike memulai industri emas dengan meminjam uang ke pengusaha perusahaan berlian pada Rio de Janeiro dan juga Sao Paulo.
Hasil pinjaman itu kemudian digunakan untuk membeli pertambangan emas. Tambang emas inilah yang dimaksud kelak menghasilkan Eike bergelimang harta. Sepanjang periode 1980-an, Eike semakin meluaskan bidang usaha dengan menjalin kerjasama tingkat global.
Mengutip Britannica, keuntungan dari industri emas ini kemudian dialihkan untuk merancang perusahaan energi, logistik, pembuatan kapal kemudian properti. Semua perusahaan ini kelak berada di dalam bawah perusahaan induk EBX Group.
Kesuksesan ini lantas mengantarkan Eike sebagai miliarder dan sempat memuncaki daftar orang terkaya dalam dunia versi Forbes. Mengutip CNBC International, beliau sempat miliki harta mencapai US$ 30 miliar atau Rupiah 465 Ribu Miliar di tempat masa kini.
Sayangnya, perjalanan panjang 30 tahun merintis bidang usaha hingga menjadi orang terkaya di area dunia lenyap begitu hanya cuma pada waktu semalam. Ini adalah dapat terjadi, sebagaimana ditulis situs World Finance, dikarenakan Eike salah perhitungan industri yang dimaksud sangat sepele.
Kisah bermula di dalam tahun 2013, kala itu beliau terlibat di berbagai proyek infrastruktur dan juga pertambangan super rumit lalu mahal. Masalahnya, proyek ini berlangsung ketika perusahaannya mengalami kesulitan keuangan dan Eike juga alpa meninjau prospek masa depan proyek.
Saat sedang menggarap proyek, ia baru sadar kalau pertambangan itu tidak ada bisa saja memberi keuntungan. Produksinya cuma sangat rendah. Dia telah pergi dari uang banyak, tapi hasilnya sangat jauh dari yang diharapkan. Praktis beliau pun merugi pada total besar.
Dari sinilah, kegagalan bidang usaha terjadi. Dia mengirimkan kapal pesiar kemudian properti miliknya untuk menutupi kerugiannya. Sejak itu, hartanya mulai lenyap dari hari ke hari. Tidak berhenti disitu, kesalahan industri ini juga berhasil mengungkap tabir Eike yang selama ini ditutupinya.
Pada tahun 2017, pada Brazil terjadi “Operation Car Wash” yang digunakan berupaya membongkar persoalan hukum korupsi partai politik. Nah, pada pembongkaran ini, nama Eike disebut juga terbukti terlibat. Jadi, kerajaan bidang usaha kemudian kekayaan yang dibangunnya ternyata berasal dari korupsi juga nepotisme.
Eike diketahui kerap memanfaatkan relasi politiknya untuk memulai kegiatan bisnis dan juga memanfaatkan kontrak proyek dari pemerintah. Tentu hanya dalam di relasi ini terjadi aliran uang haram. Atas dasar inilah pengadilan menjatuhkan hukuman 30 tahun penjara pada 2018.
Namun, hukuman ini tidak ada menyebabkan Eike kapok. Setahun kemudian, ia menjadi terperiksa lagi di dalam tindakan hukum manipulasi lingkungan ekonomi yang mana menguntungkan dirinya hingga US$ 203 jt atau Rupiah 3,14 Triliun. Alhasil, pengadilan Brazil lantas menjatuhi hukuman 8 tahun penjara kemudian denda US$ 20 juta.
Kini, nama Eike pun mengundurkan diri dari dari hingar bingar kapitalisme Brazil. Berkat kesalahannya, beliau harus menghabiskan sisa hidupnya di area balik jeruji besi.
Artikel Selanjutnya Orang Terkaya Asia Terlilit Utang, Harta Rp507 T Hilang