Fahrenheitbot.my.id –
Jakarta, CNBCÂ Indonesia – Pegiat UMKM Indonesia Dewi Meisari Haryanti menilai kolaborasi antara Tiktok juga Tokopedia akan menggairahkan kembali kegiatan ekonomi yang digunakan berkurang akhir-akhir ini. Selain memudahkan jutaan tukang jualan digital untuk mengakses lingkungan ekonomi yang tersebut lebih banyak luas, konsumen juga mendapatkan lebih besar berbagai pilihan untuk memenuhi kebutuhannya.
“Kembalinya TikTok Shop melalui kerjasama dengan e-commerce karya anak bangsa, Tokopedia sangat positif bagi bidang usaha UMKM. Cara ini lebih lanjut efisien karen kedua perusahaan tinggal menjalankan integrasi teknologinya. Sinergi ini akan menguntungkan UMKM menjangkau bursa lebih lanjut luas lalu tambahan cepat” terang Dewi di keterangannya dalam Jakarta.
TikTok akhirnya resmi menjalin kemitraan strategis dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Kemitraan strategis yang disebutkan ditandai dengan kembalinya TikTok Shop beroperasi di tempat Indonesia melalui PT Tokopedia, mulai Selasa (12/12/2023).
Perusahaan di dalam bawah naungan Bytedance jika China itu menginvestasikan lebih lanjut dari Dolar Amerika 1,5 miliar atau sekitar Simbol Rupiah 23,43 triliun. Angka yang disebutkan merupakan bagian dari komitmen jangka panjang untuk menggalang operasional Tokopedia.
Namun Dewi juga mengingatkan kembalinya Tiktok lewat Tokopedia juga harus dibarengi dengan peningkatan kualitas dari produk-produk UMKM lokal. Dengan begitu konsumen akan semakin mantap untuk memilih barang di negeri ketimbang impor. Efek positf lainnya, para afiliator yang tersebut selama ini tidaklah mempunyai hasil tetapi terlibat jual produk-produk UMKM juga akan tambahan mudah mendapatkan pembeli kemudian meningkatkan transaksinya.
“UMKM harus berjanji untuk memperbaiki kualitas hasil agar bisa jadi menjadi pilihan belanja bagi konsumen. Para afiliator tentu juga akan menyambut positif apabila produk-produk UMKM kita berkualitas,” imbuh Dosen Departemen Bidang Studi Perekonomian Fakultas Kondisi Keuangan lalu Bisnis Universitas Indonesia ini.
Menurut Dewi, UMKM harus melakukan improve dengan mengedepankan kualitas lalu keunikan hasil mereka. Dengan demikian, setiap produk-produk UKM akan memiliki value atau khasiat yang lebih banyak bagus meskipun harganya cenderung lebih lanjut tinggi dibandingkan barang impor.
Di sisi lain, Dewi menambahkan, pemerintah juga harus menerapkan aturan ketat bagi masuknya produk-produk impor, khususnya di kegiatan di tempat e-commerce.
“Kita berharap Tokopedia tetap saja konsisten pasca bergabungnya TikTok untuk tidaklah membuka perdagangan cross border seperti e-commerce lain. Hal ini adalah suatu prinsip, saya yakin Tokopedia akan masih komitmen dengan hal ini,” tambahnya.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memverifikasi bahwa TikTok belaka akan berjualan melalui Tokopedia.
“E-commerce-nya itu Tokopedia, kerjasama dengan TikTok. Jadi TikTok itu beliau tiada e-commerce, e-commercenya, yang dimaksud jualannya itu Tokopedia,” kata pria yang digunakan disapa Zulhas itu dalam Tokopedia Tower, Jakarta.
Zulkifli Hasan juga melakukan konfirmasi bahwa kemitraan Tokopedia lalu TikTok tak akan menjadi ancaman bagi pelaku UMKM lokal.
Ia mengatakan pemerintah sudah mengatur tata niaga perdagangan elektronik melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 persoalan Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan dan juga Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdangan Melalui Sistem Elektronik
“Industri pada negeri tidaklah mungkin saja lagi bisa jadi terancam lantaran telah ada Permendag 31/2023,” tutup Zulhas.
Artikel Selanjutnya Lusita Gowiryo, Ratu Bisnis Online Shop RI