Fahrenheitbot.my.id –
Jakarta, CNBC Indonesia – Masakan gosong sudah ada pasti rasanya tidaklah enak dimakan. Namun, bagi Kikunae Ikeda masakan gosong malah menghadirkan berkah.
Berkat masakan gosong, beliau mampu menemukan temuan baru pada sejarah umat manusia. Temuan itu adalah rasa umami yang melengkapi 4 rasa sebelumnya seperti manis, asam, pahit serta asin. Rasa umami itu kemudian beliau komersilkan lewat perusahaan bernama Ajinomoto yang produknya pada masa kini kita kenal sebagai mecin.
Kecerdasaan mengolah masakan gosong menjadi usaha akhirnya sukses membuatnya cuan Rp 8 Triliun. Bagaimana kisahnya?
Cerita bermula pada waktu malam hari yang tersebut sunyi tahun 1907. Kikunae Ikeda dan kelima anaknya disuguhkan tahu rebus sebagai menu makan waktu malam oleh sang istri. Dari segi penampilan, tak ada yang tersebut istimewa dari tahu rebus itu. Hanya berisi potongan tahu, daun bawang kemudian selembar rumput laut.
Tanpa basa-basi, toh sudah ada lapar juga, mereka segera menyeruput kuah dan juga menelan potongan tahu. Namun, pada waktu kuah itu bersentuhan dengan lidah, mata Kikunae Ikeda langsung terbelalak.
Dia rupanya kaget berhadapan dengan rasa masakan sang istri. Informasi rasa dari lidah tak mampu disimpulkan oleh otaknya. Sebab, rasanya tidak manis, asin, pahit dan juga asam. Dalam hati beliau bergumam, “cuma tahu rebus tapi bisa saja kok enak banget?”.
Dia pun bertanya ke istri sebagai koki. Sang istri mengaku tak ada campuran bumbu istimewa di area masakannya. Hanya saja, di area masakan kali ini, ia menaruh selembar rumput laut supaya tercipta kaldu yang sangat lezat. Pada titik inilah, Ikeda punya hipotesis kalau yang bikin enak berasal dari rumput laut.
Sebagai ahli kimia lulusan Jerman, Ikeda langsung berencana memulai eksperimen. Dia ingin memproduksi tahu rebus dengan resep yang tersebut sama, tetapi kali ini akan datang digosongkan. Dengan menggosongkan rebusan tahu, akan diketahui apa sesungguhnya faktor kelezatan itu.
Eksperimen segera dimulai esok hari. Dia memasukkan air, potongan tahu, daun bawang, juga rumput laut. Dia mengaduk-adukan wajan hingga airnya berkurang tajam dan juga berubah warna disertai wangi yang mana khas.
Pada kondisi ini beliau menyeruput cairan dan juga memakan rumput lautnya. Ternyata benar, kuncinya terletak dalam rumput laut. Cairan itu kemudian dibawa ke laboratorium untuk diesktrak dan dianalisa.
Singkat cerita, ia berhasil menemukan apa yang mana menyebabkan rebusan tahu memiliki rasa khas, yakni asam glutamat atau Monosodium Glutamate (MSG). Asam glutamat ini yang digunakan kemudian diubah bentuk menjadi butiran padat yang digunakan kita kenal sebagai mecin.
“Dia menamai rasa khas itu sebagai umami dan mengembangkan metode untuk memproduksi bumbu masakan dengan glutamat sebagai komponen utama,” tulis situs Ajinomoto.
Foto: Getty Images/iStockphoto/panida wijitpanya
Benarkah MSG Bikin Makanan Lebih Enak? Hal ini Penerangan Ahli Kimia |
Kaya Raya
Beruntung, ketika hendak mengkomersialkan penemuannya itu, Ikeda bertemu dengan Saburosuke Suzuki. Keduanya bergegas mendirikan perusahaan bernama Ajinomoto pada 1908.
Awalnya, proses perdagangan MSG dilakukan dari rumah ke rumah. Ikeda mengetuk satu per satu pintu rumah, menawarkan MSG sebagai bumbu masakan ke para ibu yang digunakan memasak. Ada yang dimaksud membeli produknya. Ada juga yang menolak.
Seiring waktu, Ajinomoto mulai naik daun. Rupanya ibu-ibu pada rumah terhipnotis oleh kelezatan MSG temuan Ikeda. Dari sinilah pemanfaatan MSG mulai meluas. Masakan Asia, khususnya China, sangat cocok apabila dipadukan dengan MSG.
Rasanya jadi tambahan lezat kemudian memproduksi seseorang lupa diri. Bahkan, tentara Amerika Serikat pada masa Perang Bumi II mengumumkan MSG menambah kelezatan makanan konflik yang bisa saja meningkatkan moral prajurit.
Japan Times juga mengatakan MSG jadi penemuan makanan paling terkenal di area dunia Timur. Bahkan, setelahnya tahun 1945, masifnya pengaplikasian MSG di restoran China memunculkan istilah “Chinese Restaurant Syndrome”.
Akibat satu-satunya pemain utama di dalam sektor MSG, Ajinomoto laris manis di tempat pasaran. Bahkan walau banyak kompetitor, Ajinomoto kini masih menjadi pemain utama dalam dunia.
Ajinomoto pun semakin berkembang. Tak semata-mata jualan mecin saja, tetapi juga hasil bioteknologi lain. Korporasi yang dimaksud didirikan Ikeda beratus-ratus tahun lalu ini mampu cuan Mata Uang Rupiah 8 triliun. Tentu, kejayaan Ajinomoto sekarang berkat jerih payah Kikunae Ikeda yang dengan sengaja menggosongkan rebusan tahu.
Artikel Selanjutnya Hari Kurniawan, Entrepreneur Inovatif RI Ahli Bisnis Hal ini