Fahrenheitbot.my.id –
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk atau BRI menyelenggarakan berbagai kegiatan menarik ketika penyelengaraan UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023. Salah satunya sesi ngobrol pintar dengan influencer sekaligus content creator Reza Pahlevi.
Di pembukaan itu Reza berbagi kiat sukses bagi pelaku UMKM yang tersebut ingin menjalankan perusahaan di area media sosial atau medsos.
Reza yang tersebut memiliki hampir 98.000 pengikut di area akun Instragramnya mengungkapkan dirinya mulai membantu pelaku UMKM untuk memperkenalkan produknya sejak 2014. Saat itu ia telah membuka kerja serupa dengan brand yang sudah ada besar maupun yang baru merintis. Bahkan pada waktu pandemi Covid-19, beliau dengan beberapa social media influencer lain berinisiatif membantu pelaku UMKM untuk promosi.
“Itu tidak ada dikenakan biaya apapun. Istilahnya nge-repost doang. Bantuin posting di dalam medsos kita. Saat itu tahun 2020. Ternyata feedback-nya bagus bagi pelaku UMKM berbagai yang mana beli serta berbagai yang mana lihat produknya,” kata beliau pada acara Ngobrol Pandai BRILIANPRENEUR di area JCC, beberapa waktu lalu.
Oleh dikarenakan itu, menurutnya kolaborasi jadi kunci pelaku UMKM buat maju di tempat era digital. Sebab, sejumlah hasil UMKM yang belum terekspos. Padahal hasil yang dimaksud mempunyai kualitas yang tersebut baik. Reza pun berbagi kiat agar pelaku UMKM dapat mengoptimalkan medsos untuk mengekspos produknya.
Menurutnya, pelaku UMKM harus memiliki ketertarikan besar terhadap sosmed. Pasalnya, di memasarkan barang melalui sosmed, langkahnya lumayan panjang. Alias tidaklah instan. Sebelum menggunakan sosmed untuk memasarkan produk, pelaku UMKM harus tahu seperti apa branding dari produknya.
Pelaku UMKM harus memetakan target market, audiens, kompetitor, kelebihan dan juga kekurangan dibandingkan dengan kompetitor. Jadi pelaku UMKM yang mana menggunakan sosmed pada berbisnis, tahu bagaimana menempatkan diri dalam wadah yang dimaksud seperti apa ke depan.
“Misal branding-nya keripik paling pedas. Di sosmed seperti Instagram bisa saja diberi foto-foto nuansa merah. Nanti disamakan dengan target market. Misal target market pasti ngincar orang-orang yang mana suka pedas akibat kripik paling pedas. Jadi tinggal menyasar ke audiens yang dimaksud suka pedas. Dan tergantung kita ingin dikenal seperti apa. Kita harus punya tujuannya, punya target. Barang itu seperti diberi nyawa,” ujarnya.
Kemudian di mengekspos barang melalui sosmed, pelaku UMKM pastinya harus konsisten. Sebab dinamika bidang usaha melalui sosmed sangat cepat. Melalui media sosmed, pelaku UMKM minimal mem-posting satu konten setiap hari.
Ini agar brand lalu hasil terkait tetap memperlihatkan berada ‘di permukaan’. Oleh sebab itu, content creator perlu menciptakan rencana matang berkelanjutan di dalam depan. “Misalnya bikin daftar menciptakan konten selama 30 hari ke depan. Hari Minggu pertama terkait produk, berikutnya mengenai tempat kita berjualan, kemudian testimoni konsumen juga selanjutnya,” ujarnya.
Reza pun mengungkapkan komoditas yang dipasarkan harus mempunyai identitas yang mana kuat. Oleh dikarenakan itu aktivitas campaign menjadi penting. Dalam hal ini, campaign yang efektif diperlukan. “Yaitu dengan campaign yang efektif. Yang bisa jadi engage sebanding target audiens dan juga tambahan interaktif dengan mereka,” lanjutnya.
Selain itu agar barang yang mana dipasarkan melalui wadah medsos tetap memperlihatkan eksis, UMKM harus mampu memanfaatkan tren di area masyarakat.
“Tapi tetap saja harus mempertahankan branding-an juga mengikuti tren masyarakat. Jangan jadi kehilangan identitas. Ada tren yang mana bisa jadi dipakai di area barang kita misalnya, ya dipakai hanya dengan identitas komoditas yang tersebut sama,” pungkasnya.
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa kegiatan UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 menjadi salah satu langkah konkret perseroan sebagai lembaga keuangan yang digunakan turut bertanggung jawab memajukan UMKM Indonesia. BRI mengamati adanya prospek besar bagi produk-produk Indonesia untuk masuk ke lingkungan ekonomi global.
Hasil karya anak bangsa dinilai memiliki kualitas yang tersebut dapat bersaing dengan komoditas dari negara-negara lain.
Di samping economic value creation, Sunarso menjelaskan bahwa event ini juga menjadi perwujudan komitmen BRI untuk meningkatkan social value creation dengan berperan berpartisipasi pada memacu kemajuan, peningkatan kapabilitas juga kualitas UMKM di area Indonesia.
Dengan turnamen ini pula, diharapkan UMKM dapat memulai pembangunan kembali kepercayaan diri berani tampil di dalam pasaran mancanegara, dan juga menguatkan pemasaran di area lingkungan ekonomi lokal melalui perluasan channel perdagangan di tempat platform digital e-commerce.
“Melalui UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, kami berharap dapat memberikan dampak positif dan juga meluas pada kemajuan juga pengembangan kapasitas dan juga kualitas UMKM Indonesia”, pungkas Sunarso.
Adapun pada pameran tahun ini, BRI meminta 700 UMKM terkurasi yang tersebut meliputi 378 UMKM pendaftar baru, 122 UMKM alumni BRILIANPRENEUR, 6 UMKM binaan Organisasi Anak seperti Pegadaian, PNM serta BRI Ventures, 150 UMKM Local Heroes yang sudah menjadi market leader dengan harapan dapat memperluas impact industri serta terkoneksi untuk berkolaborasi untuk UMKM lainnya.
Kemudian 32 UMKM member SCAI (Specialty Coffee Association of Indonesia), 12 UMKM SMExcellence binaan Kementerian Koperasi & UKM. UKM yang disebutkan berasal dari berbagai area yang digunakan akan menampilkan produk-produk terbaru lalu terbaik mereka.
Aspek kurasi yang digunakan dijalankan meliputi design pembaharuan produk, dampak sosial & lingkungan, kemampuan ekspor, pencapaian UMKM dan juga apresiasi yang mana pernah diraih oleh UMKM Pendaftar. UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR edisi kali ini menampilkan UMKM Indonesia yang tersebut telah lama dikurasi juga memenuhi standar global, namun tetap saja bertumpu pada sumber daya lokal, pemberdayaan komunitas lokal, kemudian perhatian lingkungan.
Artikel Selanjutnya Klaster Usaha Binaan BRI Hal ini Berhasil Berdayakan Lansia